COVID-19?
islam punya solusinya!!!
assalamuaikum wr.wb.
Hai,kembali lagi dengan saya dalam blog life to da'wa. hari ini saya
akan bahas sesuatu yg lagi dibahas diseluruh negara.apakah itu?corona
atau covid-19.
siapa si yang tidak kenal corona atau covid-19?,pasti kita sudah tidak
asing lagi dengan penyakit ini, penyakit yang membuat WHO keluarkan
virus corona dari kategori pandemi, ada sumber yang menyatakan asal mula
covid-19 ini dari hewan mamalia yaitu;kalelawar sedangkan islam turun
bukan hanya untuk sebagai kepercayaan semata tapi sebagai peraturan dan
pedoman hidup bagi manusia ,islam la satu-satunya agama yang mengatur
segala sesuatunya mulai ekonomi,politik,pemerintahan,hubungan interaksi
sesama manusia hingga makanan yang halal dan haram.
semua sdh diatur dalam islam.
yang menciptakan mati dan hidup,untuk menguji kamu,siapa diantara kamu
yang lebih baik amalnya.dan dia maha perkasa, maha pengampun.
(TQS,AL-MULK ayat 2)
ayat ini dengan tegas mengatakan tak ada satupun didunia ini yg terjadi kecuali hanya untuk menguji keimanan kalian.
ternyata islam memiliki solusi untuk masalah covid-19 tidaklah Allah
menurunkan penyakit kecuali dia juga menurunkan penawarnya(solusi)
ingatkan kalian sebuah kisah amru bin ash
"khalifah saya ketemu jawabanya"
yakin itu terjadi luar biasa ketika orang kumpul-kumpul

amr bin ash berkata:wahai sekalian manusia, penyakit ini menyebar layaknya kobaran api.jaga jaraklah dan berpencarlah kalian dengan menempatkan diri digunung-gunung.
maka saya meminta mereka untuk berpisah ada yang pergi kesana,pergi kelembah,masuk kegunung sana....,pokoknya...masyarakat harus dipisah itu hanya hitungan hari selesai urusanya penyakit ini.
layaknya api yg padam karena tidak bisa menemukan bahan yang dibakar.
itu spesialisanya amur bin ash
dan umar pun mengatakan bumi manapun yang dia pijak layaknya jadi pemimpin.
lalu, belajar dari bagaimana orang-orang terbaik itu bersikap, maka inilah panduan dan kabar gembira di tengah kesedihan ini untuk kita semua.
Pertama, karantina sebagaimana sabda Rasulullah SAW di atas, maka itulah konsep karantina yang hari ini kita kenal.
Mengisolasi daerah yang terkena wabah dan saat ini seluruh negara menjalaninya. Namun ada negara yang entah darimana mengambil petunjuknya, justru negara tersebut malah menyuruh orang-orang masuk karena dalih ekonomi dan pariwisata. Semoga Allah SWT melindungi semua penduduk negara tersebut.
Kedua, bersabar. Karena Rasulullah SAW bersabda: "Tha'un merupakan azab yang ditimpakan kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Kemudian Dia jadikan rahmat kepada kaum mukminin. Maka, tidaklah seorang hamba yang dilanda wabah lalu ia menetap di kampungnya dengan penuh kesabaran dan mengetahui bahwa tidak akan menimpanya kecuali apa yang Allah SWT tetapkan, baginya pahala orang yang mati syahid." (HR. Bukhari dan Ahmad).
Masya Allah, ternyata mati syahid lah balasan itu. Sesuatu yang didambakan kaum muslimin. Oleh karena itu, sabar dan tanamkanlah keyakinan itu. Jika takdir Allah menyapa kita, berharaplah syahid.
Ketiga, berbaik sangka dan berikhtiarlah. Karena Rasulullah SAW bersabda: "Tidaklah Allah SWT menurunkan suatu penyakit kecuali Dia juga yang menurunkan penawarnya." (HR. Bukhari).
Seperti kisah di atas, Umar bin Khattab berikhtiar menghindarinya serta Amr bin Ash berikhtiar menghapusnya.
Keempat, banyak berdoalah. Dengan berdoa meminta keselamatan itu sudah kita lafadzkan di setiap pagi dan sore: "Bismillahilladzi laa yadhurru ma'asmihi, say'un fil ardhi walafissamaai wahuwa samiul'alim. Barang siapa yang membaca dzikir tersebut 3 kali pada pagi dan petang. Maka tidak akan ada bahaya yang memudharatkannya." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Arti dalam dzikr tersebut, yakni "Dengan nama Allah yang apabila disebut, segala sesuatu dibumi dan langit tidak berbahaya. Dialah maha mendengar dan maha mengetahui."
Kelima, sebagaimana solusi dari Amr bin Ash untuk berpencar dan menjaga jarak dari keramaian dan menahan diri untuk tetap di rumah. Cara inilah yang banyak ditiru dunia luar, mereka menyebutnya social distancing.
Semua solusi itu sudah ada, solusi langit dan Bumi.
Solusi pertama dan terakhir, solusi Bumi dengan cara ikhtiar dengan karantina dan menjaga diri dari keramaian (social distancing). Selama ini sudah dilakukan bahkan oleh orang-orang di dunia barat.
Namun mereka tidak punya solusi Langit, yakni bersabar, keyakinan dan berbaik sangka akan ketetapan Allah, berdoa, dan bahkan janji akan gelar mati Syahid jika kita melakukan itu semua.
Semoga kita senantiasa dilindungi Allah SWT dan bertemu kembali di tempat terbaik di Surga-Nya.
semoga blog ini bisa bermanfaat untuk kalian semua maaf jika ada salah kata atau menyinggung
wassalamualaikum wr.wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar